Diskusi Terbatas: Skenario Bisnis Pasca Akuisisi Freeport-Grand Hyatt Jakarta


Bisnis Indonesia, pada hari Senin (17/9/2018) menggelar diskusi terbatas dengan tema Skenario Bisnis pasca Akuisisi Freeport. 

Bertempat di Grand Hyatt Jakarta, saya bersama teman Blogger menghadiri acara Diskusi terbatas yang membahas Skenario Bisnis Pasca Akuisisi Freeport.

PT Freeport Indonesia saat ini mengalami perubahan management setelah di akuisisi pemerintah dengan menetapkan PT Inalum sebagai pemegang saham mayoritas.

Sejak kepemilikan Freeport 51% oleh Indonesia, banyak tantangan yang harus dihadapi. Diantaranya pada bidang produksi, SDM dan Teknologi.

Diharapkan kedepannya Freeport menjadi perusahaan kelas dunia demi terbentuknya tujuan pembentukan Holding Industri Pertambangan.

Acara tersebut merupakan bentuk kepedulian media bisnis.com dalam upaya menyebarkan informasi yang benar dan valid terkait perkembangan dan masa depan Freeport.

Diskusi terbatas tersebut dihadiri oleh pembicara yang kompeten di seputar bisnis pertambangan, para wartawan dan ada juga para blogger yang diundang.

Beberapa pemateri yang menyampaikan pendapatnya pada kegiatan diskusi terbatas terkait skenario bisnis pasca akuisisi Freeport, diantaranya adalah:

Diskusi Terbatas: Skenario Bisnis Pasca Akuisisi Freeport-Grand Hyatt Jakarta

  1. Arif Budisusilo ( Pimpinan Redaksi Bisnis Indonesia )
  2. Bambang Susigit ( Direktur Teknik & Lingkungan )
  3. Sukmandaru Prihatmoko ( Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia )
  4. Irwandy Arif Chairman ( Ketua Indonesian Mining Institute
  5. Milawarma ( Profesional Tamban )

Arif Budisusilo 

Pimpinan Redaksi Bisnis Indonesia, Beliau berpendapat bahwa Freeport lebih baik dikelola Indonesia.

IR. Bambang Susigit, MT

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara. Seberapa besar potensi anak bangsa mengelola Freeport, untuk saat ini anak-anak bangsa mungkin belum mampu, diharapkan di tahun kedepannya anak Bangsa sudah mampu mengelolanya.


Pada kesempatan tersebut Bpk. Bambang Susigit menjelaskan beberapa hal seperti Profile PT freeport, Sumberdaya dan Cadangan dalam logam PT FI, Rencana Produksi serta Biaya Operasi & Investasi, Pembinaan Barang dan Jasa Domestik, Tenaga kerja, Investasi Jangka Panjang dan Tantangan Ke Depan.

Sukmandaru Prihatmoko

Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Eksplorasi dan Inventori Sumberdaya Mineral pelajaran dari Divestasi Freeport.

Bapak Sukmandaru menjelaskan mengenai kondisi Geologi di Papua, beliau membahas tentang aspek Geologi dan Potensi Sumberdaya Mineral, mengenai Tektonik dan Geologi Indonesia Timur, Model Penunjangan Lempeng Tektonik Papua, Mineral Endowment Papua, Eksplorasi Deposit Mineral Papua (kontrak Karya Freeport, Deposit Mineral Di Area Kontrak Karya PT Freeport, sumberdaya dan Cadangan Area Grasberg-Ertzberg, Peta alur proses/operasi PT Freeport, Rencana produksi jangka panjang, Aspek Geologi dan Mineralisasi.

Aspek teknis tektonik yang dikumpulkan oleh para ahli Geologi selama masa operasional PT Freeport memberikan data yang akurat dan dapat digunakan bukan hanya untuk tambang mineral namun juga lainnya.

Irwandy Arif Chairman

Ketua Indonesian Mining Institute, membahas bagaimana skenario bisnis pasca akuisisi Freeport menurut pandangan Inalum.

Pak Irwandy berharap Inalum dapat menjadi perusahaan kelas dunia layaknya Vale. Seperti diketahui, perusahaan Vale awalnya BUMN hingga berubah jadi swasta dan berkembang hingga menyentuh kelas Dunia.

Menurut Bapak Irwandy ada beberapa hal yang harus dicermati pada perencanaan terintegrasi pasca Akuisisi seperti: Indonesia in 20145, Freeport pasca divestasi, Rencana produksi sampai 20141, operasi penambangan, Isu terkait Geoteknik, Tantangan Mineral Processing di masa depan dan pasca akuisisi apa yang harus dilakukan. 

Milawarman 

Adalah Profesional Tambang Indonesia "Corporate Strategic Goal" dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tb sejak tahun 2011-tahun 2016 berdasarkan data wikipedia.

Tema yang disampaikan oleh Bpk Milawarman adalah pengelolaan bisnis PT Freeport Indonesia setelah akuisisi oleh PT Inalum. 

Beliau menjelaskan tentang karakteristik operasi diantaranya: operasi bijih sangat dalam, wilayah operasi terpencil, teknologi tinggi, investasi besar, kebutuhan tenaga kerja dan butuh industri pendukung.

Pak Milawarman juga mengungkapkan perlu adanya identifikasi semua faktor teknis untuk pengaruhi cash dan flow pada tambang Freeport.


Kesimpulan dari diskusi terbatas pasca akuisisi freeport, semoga saham freeport 51% yang telah diperoleh dapat memajukan ekonomi Indonesia kedepannya, Inalum diharapkan dapat menjadi operator pertambangan kelas wahid mineral di dunia pasca akuisisi Freeport ini seperti Vale Dan Coldeco.

BLOGGER

Belum ada Komentar untuk "Diskusi Terbatas: Skenario Bisnis Pasca Akuisisi Freeport-Grand Hyatt Jakarta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel